How do I drown in this k-pop and fangirl world?



How do I drown in this k-pop and fangirl world?
Dulu jaman SMA, saat semua gadis di kelas heboh tentang k-pop, jerit – jerit manggil nama oppa diikuti saranghae dll,  saya santai – santai aja, saya woles – woles aja. Bahkan ada pada suatu titik dimana saya merasa muak dengan k-popers di kelas saya.

Bagaimana tidak? Saat jam kosong, nyetel lagu kpop, saat istirahat nyetel lagu kpop. Mungkin saya bisa memaklumi kalau mereka nyetel lagu dan video itu di laptop masing – masing dan menggunakan headset. Namun ternyata hidup ini tidak sebaik itu pada saya. Teman – teman saya tersebut lebih memilih memainkan lagu dan video klip kpop di depan kelas, ya benar dengan menggunakan komputer kelas dan disambungkan ke LCD. Dengan sangat terpaksa saat itu saya akhirnya juga ikut mendengarkan dan melihat video klip tersebut.

Pendapat saya? Tidak diragukan lagi,  menurut saya semua mukanya sama.
Semua laki – laki yang menari itu terlihat gemulai dan cantik di mata saya.
Dan bahkan ada juga yang pada saat itu satu grup berisikan sekitar 13 orang, namun mata saya hanya bisa mengidentifikasi satu wajah yang terlihat berbeda dari yang lain, yak itu juga dibantu karena postur tubuh salah seorang tersebut lebih chubby dibandingkan dengan rekannya yang lain.

Saat itu saya hanya bisa mengelus dada dan berharap semoga teman – teman saya segera dibukakan hati nuraninya.

Kehidupan SMA berlalu dengan saya yang masih sama sekali tidak tertarik dengan dunia perkorea-an.
Saat saya mulai masuk dunia perkuliahan di FKM Universitas Airlangga, takdir masih berusaha mendekatkan saya dengan kpop. Kali ini lebih ekstrim. di kosan saya, hampir semua penghuninya adalah kpopers. Siang dan malam selalu saja ada obrolan yang berhubungan dengan kpop, dan saya hanya bisa diam. Diam karena saya tidak tertarik, dan juga diam karena saya tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Tidak hanya di kosan, di kampus pun teman sekelas saya juga banyak yang menyukai kpop. Tapi mereka masih dalam taraf wajar, tidak se-ekstrim teman saya saya SMA dulu.

Pada masa ini, lambat laun saya mulai tertarik dengan korea, bukan kpopnya, tapi lebih ke dramanya. Ada beberapa drama yang saya tonton pada masa ini. Saya pun juga mulai tahu siapa itu choi minho (thanks to vita yang setiap hari ngomongin mas ini). Saya juga tahu siapa itu yuri SNSD (thanks to vita *again*). Dan juga di pertengahan tahun 2013 saya mulai tahu siapa itu EXO, khususnya Kai. Penyebabkanya tak lain dan tak bukan adalah karena salah satu teman saya (sebut saja fina) selalu menyanyikan lagu wolf yang saat itu baru saja rilis. Ya, menyanyi sambil meraung – raung “aauuuu”.

Namun masa – masa di Universitas Airlangga tersebut harus terpotong karena saya memutuskan untuk pindah ke Bintaro Tangerang Selatan, mengejar mimpi saya untuk bisa menjadi seorang pegawai pajak, saya melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

Saya kira saya bisa lepas dan menjauh dari pengaruh perkorea-an di sini. Namun saya salah besar, karena teman sekosan saya ternyata adalah seorang kpopers profesional. Laptopnya bak sebuah harta karun yang penuh dengan hal – hal berbau korea,mulai lagu, video klip dan variety show.

Awalnya seperti biasa saya tetap cuek dan tidak tertarik. Tapi memasuki pertengahan tahun 2014, saya mulai tergila – gila dengan salah satu variety show yaitu running man. Saya mengopy ratusan episode running man dan menontonnya secara maraton. Favorit saya tentu saja kim jong kook dan juga lee kwang soo yang pada saat acara kelihatan tidak pernah akur.

Pertengahan tingkat 2 yaitu pada bulan April 2015, saya menonton sebuah film korea yang menurut saya sangat menarik. Menarik karena pemeran utamanya terlihat sangat “lelaki”, yang langsung menghapus mindset saya tentang cowok – cowok korea yang cantik selama ini. Ini adalah sebuah titik balik dalam hidup saya.

Saya mulai menulusuri siapa mas ganteng tersebut. Dan ternyata namanya adalah choi seung hyun atau biasa disebut T.O.P salah satu personil dari boyband BIGBANG. 

Dari situ saya mulai mencoba mendengarkan lagu – lagu BIGBANG, dan ajaibnya ternyata telinga saya dapat menerima hal tersebut. Saat saya mulai menyukai BIGBANG, saat itu pula takdir memainkan perannya dengan menghadiahkan comeback BIGBANG dengan album M.A.D.E

Bulan – bulan berikutnya bisa dipastikan saya mulai gila dengan mereka. Tapi hanya ada 2 member yang paling menarik perhatian saya yaitu T.O.P dan juga G-dragon. Duo rapper ini dianugrahi dengan suara yang sangat khas. T.O.P dengan suara berat dan huskynya, sedangkan GD dengan suara cemprengnya.

Tidak hanya berhenti di BIGBANG, tapi saya juga mulai merambah ke boyband lain sesama asuhan YG entertainment yaitu WINNER dan IKON. Siapa yang bisa menolak talenta anak – anak muda berbakat yang menurut saya tidak hanya mengandalkan tampang saja tersebut. (Bahasan tentang IKON mungkin akan saya bahas di tulisan saya selanjutnya). Dan mungkin tidak akan berhenti di IKON, namun berlanjut ke boyband – boyband lainnya.

Jadi, sekarang di sini saya. Orang yang dua tahun lalu sangat anti dan mencerca kpop, sekarang terkena karmanya. Saya kecanduan. Sekarang, Kpop is like my vitamin. Kpop is my heroin.


- pinknotpunk -

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Followers

About Me

Foto saya
saya suka warna MERAH. paling benci sama warna BIRU...
.

Copyright Text

Diberdayakan oleh Blogger.